Jumat, 27 Mei 2011

bola voli dan bola basket

Bola voli adalah olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan. Masing-masing grup memiliki enam orang pemain. Terdapat pula variasi permainan bola voli pantai yang masing-masing grup hanya memiliki dua orang pemain.
 
       
Lapangan permainan
 

Ukuran lapangan bola voli
 

Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah berukuran 9 meter x 18 meter. Ukuran tinggi net putra 2.43 meter dan untuk net putri 2.24 meter. Garis batas penyerangan untuk pemain belakang, jarak 3 meter dari garis tengah ( sejajar dengan net ). Untuk ukuran garis tepi lapangan adalah 5 cm
 
Aturan permainan
 
Penghitungan angka
 

Aturan permainan dari bola voli adalah:
 

   1. Jika pihak      musuh bisa memasukkan bola ke dalam daerah kita maka kita kehilangan bola      dan musuh mendapatkan nilai
   2. Serve yang      kita lakukan harus bisa melewati net dan masuk ke daerah musuh. Jika      tidak, maka musuh pun akan mendapat nilai

 
Teknik Bola Voli
 
Service
 

Service ada beberapa macam:
 

   1. Service      dengan ayunan tangan dari bawah.
   2. Service      dengan ayunan tangan dari samping.
   3. Service      dengan ayunan tangan dari atas.
   4. Jump      Service
   5. 

 

yang perlu diperhatikan dalam service
 

·         Sikap badan.
 

·         Lambung keatas harus sesuai dengan kebutuhan.
 

·         Saat kapan harus memukul Bola.
 
Passing
 

    * Passing      Bawah ( Pukulan/penganmbilan tangan kebawah )
          o Sikap       badan jongkok, lutut agak ditekuk.
          o tangan       dirapatkan, satu dengan yang lain dirapatkan.
          o Gerakan       tangan disesuaikan dengan keras/lemahnya kecepatan bola.
    * Passing      Keatas ( Pukulan/penganmbilan tangan keatas )
          o Sikap       badan jongkok, lutut agak ditekuk.
          o Badan       sedikit condong kemuka, siku ditekuk jari-jari terbuka membentuk       lengkungan setengah bola.
          o Ibu       jari dan jari saling berdekatan membentuk segitiga.
          o Penyentuhan       pada semua jari2 dan gerakannya meluruskan kedua tangan

 
Smash (spike)
 

Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada diatas jaring, untuk dimasukkan ke daerah lawan. Untuk melakukan dengan baik perlu memperhatikan faktor-faktor berikut: awalan, tolakan, pukulan, dan pendaratan.
 


 


 
Membendung (Bloking)
 

Dengan daya upaya di dekat jaring untuk mencoba menahan/menghalangi bola yang datang dari daerah lawan.
 
Kedudukan Pemain (Posisi Pemain)
 

Pada waktu service kedua regu harus berada dalam lapangan / didaerahnya masing2 dalam 2 deret kesamping. Tiga deret ada di depan dan tiga deret ada di belakang.

Tujuan permainan
 

Dua tim yang masing-masing terdiri dari 11 orang bertarung untuk memasukkan sebuah bola bundar ke gawang lawan ("mencetak gol"). Tim yang mencetak lebih banyak gol adalah sang pemenang (biasanya dalam jangka waktu 90 menit, tetapi ada cara lainnya untuk menentukan pemenang jika hasilnya seri). Peraturan terpenting dalam mencapai tujuan ini adalah para pemain (kecuali penjaga gawang) tidak boleh menyentuh bola dengan tangan mereka selama masih dalam permainan.
 
Taktik Permainan
 

Taktik yang biasa dipakai oleh klub-klub sepak bola adalah sebagai berikut:
 

   1. 4-4-2
   2. 4-3-2-1
   3. 4-5-1
   4. 3-4-3
   5. 3-5-2
   6. 4-3-3

 

taktik yang dipakai oleh sebuah tim selalu berubah tergantung dari kondisi yang terjadi selama permainan berlangsung. Pada intinya ada tiga taktik yang digunakan yaitu; Bertahan, Menyerang dan Normal.
 
Ofisial
 

Sebuah pertandingan diperintah oleh seorang wasit yang mempunyai "wewenang penuh untuk menjalankan pertandingan sesuai Peraturan Permainan dalam suatu pertandingan yang telah diutuskan kepadanya" (Peraturan 5), dan keputusan-keputusan pertandingan yang dikeluarkannya dianggap sudah final. Sang wasit dibantu oleh dua orang asisten wasit (dulu dipanggil hakim/penjaga garis). Dalam banyak pertandingan wasit juga dibantu seorang ofisial keempat yang dapat menggantikan seorang ofisial lainnya jika diperlukan.
 
Tim
 

Setiap tim maksimal memiliki sebelas pemain, salah satunya haruslah penjaga gawang. Kadang-kadang ada peraturan kejuaraan yang mengharuskan jumlah minimum pemain dalam sebuah tim (biasanya delapan).
 

Sang penjaga gawang diperbolehkan untuk mengambil bola dengan tangan atau lengannya di dalam kotak penalti di depan gawangnya.
 

Pemain lainnya dalam kedua tim dilarang untuk memegang bola dengan tangan atau lengan mereka ketika bola masih dalam permainan, namun boleh menggunakan bagian tubuh lainnya. Pengecualian terhadap peraturan ini berlaku ketika bola ditendang keluar melewati garis dan lemparan dalam dilakukan untuk mengembalikan bola ke dalam permainan.
 

Sejumlah pemain (jumlahnya berbeda tergantung liga dan negara) dapat digantikan oleh pemain cadangan pada masa permainan. Alasan umum digantikannya seorang pemain termasuk cedera, keletihan, kekurangefektifan, perubahan taktik, atau untuk membuang sedikit waktu pada akhir sebuah pertandingan. Dalam pertandingan standar, pemain yang telah diganti tidak boleh kembali bermain dalam pertandingan tersebut.
 

Teknik-Teknik Dasar Sepak Bola
Teknik sepak bola adalah cara pengolahan bola maupun pengolahan gerak tubuh dalam bermain. Teknik sepak bola terdiri dari bermacam-macam gerakan.
1) Teknik Menendang Bola
a. Menendang Dengan Menggunakan Kaki Bagian Dalam (Inside-Foot)
b. Menendang dengan Menggunakan Punggung Kaki (Instep Foot)
c. Menendang dengan Menggunakan Punggung Kaki Bagian Dalam (Inside Instep)
d. Menendang dengan menggunakan punggung kaki bagian luar (Outside Instep)
2) Teknik Menahan Bola
a. Menahan Bola Menyusur Tanah
b. Menahan Bola Memantul
c. Menahan Bola di Udara (Tanpa Jatuh ke Tanah)
 
Lapangan permainan
 

Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan rumput yang berbentuk persegi empat. Dengan panjang 91.4 meter dan lebar 54.8 meter. Pada kedua sisi pendek, terdapat gawang sebesar 24 x 8 kaki, atau 7,32 x 2,44 meter.
 
Lama permainan
 

Lama permainan sepak bola normal adalah 2×45 menit, ditambah istirahat selama 15 menit (kadang-kadang 10 menit). Jika kedudukan sama imbang, maka diadakan perpanjangan waktu selama 2×15 menit, hingga didapat pemenang, namun jika sama kuat maka diadakan adu penalti.
 
Lama permainan standar
 

Sebuah pertandingan dewasa yang standar terdiri dari dua babak yang masing-masing sepanjang 45 menit. Umumnya terdapat masa istirahat 15 menit di antara kedua babak tersebut.
 
Perpanjangan waktu dan adu penalti
 

Kebanyakan pertandingan biasanya berakhir setelah kedua babak tersebut, dengan sebuah tim memenangkan pertandingan atau berakhir seri. Meskipun begitu, beberapa pertandingan, terutamanya yang memerlukan pemenang mengadakan babak tambahan yang disebut perpanjangan waktu kala pertandingan berakhir imbang: dua babak yang masing-masing sepanjang 15 menit dimainkan. Hingga belum lama ini, IFAB telah mencoba menggunakan beberapa bentuk dari sistem 'sudden death', namun mereka kini telah tidak digunakan.
 

Jika hasilnya masih imbang setelah perpanjangan waktu, beberapa kejuaraan mempergunakan adu penalti untuk menentukan sang pemenang. Ada juga kejuaraan lainnya yang mengharuskan pertandingan tersebut untuk diulangi.
 

Perlu diperhatikan bahwa gol yang dicetak sewaktu babak perpanjangan waktu ikut dihitung ke dalam hasil akhir, berbeda dari gol yang dihasilkan dari titik penalti yang hanya digunakan untuk menentukan pemenang pertandingan.
 
Wasit sebagai pengukur waktu resmi
 

Wasit yang memimpin pertandingan 1orang dan di bantu 2 orang sebagai hakim garis. kemudian dibantu official wasit yang membantu apabila terjadi pergantian pemain
 
  Kejuaraan internasional besar
 

Kejuaraan internasional terbesar di sepak bola ialah Piala Dunia yang diselenggarakan oleh FIFA. Piala Dunia diadakan setiap empat tahun sekali. Lebih dari 190 timnas bertanding di turnamen kualifikasi regional untuk sebuah tempat di babak final. Turnamen babak final yang berlangsung selama empat minggu kini melibatkan 32 timnas (naik dari 24 pada tahun 1998).
 

Kejuaraan internasional yang besar di setiap benua adalah:
 

    * Eropa: Piala      Eropa atau dikenal dengan nama Euro
    * Amerika      Selatan: Copa América
    * Afrika: Piala      Afrika
    * Asia: Piala Asia
    * Amerika      Utara: Piala Emas CONCACAF
    * Oseania: Piala      Oseania

 

Ajang tingkat klub terbesar di Eropa adalah Liga Champions, sementara di Amerika Selatan adalah Copa Libertadores. Di Asia, Liga Champions Asia adalah turnamen tingkat klub terbesar.
 

Sepak bola sudah dimainkan di Olimpiade sejak tahun 1900. (kecuali pada Olimpiade tahun 1932 di Los Angeles). Awalnya ini hanya untuk pemain-pemain amatir saja, namun sejak Olimpiade Los Angeles 1984 pemain profesional juga mulai ikut bermain, disertai peraturan yang mencegah negara-negara daripada memainkan tim terkuat mereka. Pada saat ini, turnamen Olimpiade untuk pria merupakan turnamen U-23 yang boleh ditamnbahi beberapa pemain di atas umur. Akibatnya, turnamen ini tidak mempunyai kepentingan internasional dan prestise yang sama dengan Piala Dunia, atau bahkan dengan Euro, Copa America atau Piala Afrika.
  Sebaliknya, turnamen Olimpiade untuk wanita membawa prestise yang hampir sama seperti Piala Dunia Wanita FIFA; turnamen tersebut dimainkan oleh tim-tim internasional yang lengkap tanpa batasan umur.

TEKNIK DASAR BOLA VOLI


Teknik dalam permainan bola voli ada 2 macam, yaitu :

1.      Teknik Tanpa Bola.
a.      Sikap Siap.
Berdiri dengan kaki yang satu didepan kaki yang lain, kedua kaki terbuka selebar bahu, kedua lutut ditekuk sampai membentuk sudut 135º, kedua tangan ditekuk sedikit diletakkan rileks didepan tubuh,  badan dicondongkan kedepan sampai tumit terangkat.
b.      Pengambilan posisi yang tepat & benar.
c.       Langkah kaki gerak kedepan, kebelakang, kesamping kiri & kesamping kanan.
d.      Langkah kaki untuk awalan Smash dan awalan Block.
e.       Bergulir kesamping & bergulir kebelakang.
f.        Gerak meluncur.
g.      Gerak tipuan

2.      Teknik Dengan Bola
a.      Service untuk menyajikan bola pertama.
1.      Underhand Service


Pemain berdiri menghadap net , kaki kiri didepan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan kedepan dan memegang bola (ini untuk pemain tangan kanan, bagi pemain tangan kiri sebaliknya).
Bola dilempar rendah keatas , berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan kebelakang dan diayunkan kedepan dan memukul bola. Sementara berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang dibelakang kedepan.

Jenis² Underhand Service
a.       Back Spin Underhand Serve : Bola berputar kebelakang.
b.      Top Spin (Cutting) Underhand Serve: Bola berputar keatas.
c.       Inside Spin Underhand Serve : Bola berputar kedalam.
d.      Outside Spin Underhand Serve : Bola berputar keluar.

2.       Overhead Service


Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih kedepan dan kedua lutut agak ditekuk Tangan kiri dan kanan bersama² memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola.
Bola dilambungkan dengan tangan kiri keatas sampai ketinggian ± 1m diatas kepala didepan bahu, dan telapak tangan kanan segera ditarik kebelakang atas kepala dengan telapak menghadap kedepan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah belakang.
Setelah tangan berada dibelakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pemukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak.
Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan. Gerakan lengan terus dilanjutkan sampai melewati paha yang lainnya.

Jenis² Overhead Service
a.       Top Spin Overhead Serve : Bola berputar keatas.
b.      Inside Spin Overhead Serve : Bola berputar kedalam.
c.       Outside Spin Overhead Serve : Bola berputar keluar.
d.      Drive Overhead Serve : Bola berputar keatas.

3.      Floating  Service
a.       Frontal Floating Service : Bola mengapung kekiri & kekanan.
Bola dipegang setinggi kepala, lengan hampir lurus. Lengan yang memukul ada dalam posisi lurus atau tertekuk sedikit, ditarik kebelakang sebelum melempar bola.
Bola dilempar rendah, bagian atas tubuh tidak bergerak, pergelangan tangan harus tetap kaku. Bagian tengah bola dipukul dengan bagian bawah telapak tangan atau dengan tangan digenggam. Bola dipukul disebelah depan tubuh pemain dan tidak ada gerakan lanjutan

b.      Side Floating Service : Bola mengapung kearah vertical.
Pemain berdiri dengan kedua kaki menghadap sisi lapangan. Bola dipegang dengan lengan menjulur kira² setinggi kepala. Lengan pemukul diayun kebelakang agak kesisi. Berat badan ditempatkan dikaki belakang, dengan kedua lutut ditekuk sedikit.
Lengan diangkat dengan gerakan melingkar, bola dilempar rendah. Lengan  dijulurkan dan bagian tengah badan bola dipukul dengan tangan tergenggam, sewaktu bola itu melambung tinggi didepan tubuh pemain. Bagian tubuh berputar sedemikian rupa sampai menghadap net, berat badan dipindahkan kekaki sebelah depan.
Kontak dengan bola singkat sekali, lengan dan tangan yang digunakan memukul berhenti sebentar sesudah mengadakan kontak dengan bola, kemudian gerakan diteruskan sedemikian rupa sehingga lengan terayun kebawah melewati kaki yang satunya.

4.      Jump Service
Jump Serve merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah team memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan.

Keuntungan menggunakan jump serve adalah :
o       Dapat menjatuhkan mental lawan
o       Mempersulit lawan untuk membangun serangan
o       Memudahkan blocker untuk melakukan bendungan
o       Memudahkan kerja defender

                  Teknik Jump Serve :
o       Awalan ±4 langkah, hal ini untuk mendapatkan power yang cukup.
o       Lompat pada langkah ke 4 diluar garis belakang dan jatuh didalam lapangan.
o       Lemparan tidak dari belakang tetapi dari samping badan agar dapat terlihat dan mudah mengontrol putaran bola kedepan.
o       Ayunan tangan sama seperti melakukan Spike Bola Tinggi (Open Spike).
o       Step ketiga baru bola dilempar keatas, setelah melakukan step sekali lagi, server meloncat dan memukul bola.
o       Gerakan harus harmonis dan berkesinambungan dan konsisten seperti gerakan spike, tidak terpatah².

Cara Melatih
o       Untuk control spike, latihan diberikan mulai 3m atau di garis serang, bola dilempar sendiri dan spike. Setelah menguasai pada jarak 3 m, kemudian mundur dan lakukan pada jarak 4m, lalu 5 m dan seterusnya. Hal ini dapat melatih akurasi pukulan.
o       Latihan dapat digabung dengan receive, agar terbiasa dengan penerimaan jump serve.
o       Pemain harus tahu bahwa jarak pukulan lurus dengan pukulan menyilang berbeda jaraknya ± 2m, sehingga gerakan lengan dan pergelangan tangan pada saat memukulpun harus berbeda.
o       Kontak pukulan pada bola dari jarak 3m berbeda dengan kontak pada bola pada garis belakang, semakin kebelakang kontak makin dibawah bola.
o       Pemukul tangan kanan sebaiknya melempar bola dengan tangan kanan.
o       Latih pemain secara berpasangan untuk melempar bola tanpa awalan dan tanpa lompatan dari garis belakang dan jatuhnya bola harus pada posisi yang sama didalam lapangan.
o       Konsentrasi dalam jump serve sangat diperlukan, berikan latihan dengan target 10 bola untuk setiap posisi dan lakukan 3 kali dalam 1 minggu.


b.      Pass Bawah berguna untuk passing dan umpan.

o       Pemain melakukan sikap siap.
o       Kedua tangan rapat dan dijulurkan lurus kedepan, kedua lengan membuat sudut 45º dengan badan.
o       Sikap tubuh semakin merendah dengan menurunkan sudut lutut  dari 135º menjadi 45º.
o       Tungkai mulai dijulurkan keatas agak kedepan, bola mengenai lengan bawah yang terjulur lurus. Tungkai dijulurkan sampai berjingkat dan tangan tidak boleh melewati bahu.
o       Kembali kepada sikap siap.




Jenis² Pass Bawah
1.      Pass Bawah dua Tangan
2.      Pass Bawah Satu Tangan
3.      Pass Bawah Bergulir Kesamping
4.      Pass Bawah Setengah Bergulir Kebelakang
5.      Pass Bawah Meluncur Kedepan


     
c.       Pass atas berguna untuk passing dan umpan

Pada dasarnya pass atas adalah bola tangkap diatas, sentuhkan kekening dan lontarkan kembali keatas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan.
o       Pemain melakukan sikap siap.
o       Badan dijulurkan keatas dengan meluruskan tungkai, bersamaan dengan menjulurkan kedua tangan keatas, sikap jari seperti hendak merangkum bola.
o       Tungkai ditekuk kembali sampai lutut membuat sudut 135º, posisi lengan ditekuk didepan muka diatas kening dan bola disentuh oleh ujung jari² tangan.
o       Tungkai dijulurkan kembali sampai berjingkat dan  bola dilambungkan kedepan atas dengan jari dan bantuan lengan yang digerakkan sampai lurus keatas.
o       Kembali kepada sikap siap.




            Jenis² Pass Atas
1.      Pass Atas Normal
2.      Pass Atas Setengah Bergulir Kebelakang
3.      Pass Atas Bergulir Kesamping
4.      Pass Atas Meloncat



d.      Umpan untuk menyajikan bola pada Smasher.

1.      Umpan Kedepan
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah dan agak dibelakang arah gerak bola, kedua telapak tangan dan jari² membentuk bulatan ½ lingkaran telah siap didepan atas muka dahi.



2.      Umpan Kebelakang
Pengumpan menempatkan posisi badan dibawah bola, badan agak dicondongkan kebelakang sedikit. Gerak jari & pergelangan tangan lebih aktif, terutama ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah, lengan segaris dengan kecondongan badan bagian atas saat pelaksanaan umpan. Pandangan kebelakang sedikit untuk melihat jalannya bola kearah belakang. Jenis umpan kebelakang sama dengan umpan kedepan.        


e.       Smash untuk serangan guna mematikan lawan.
Proses melakukan smash dapat dibagi menjadi : Awalan, Tolakan, Meloncat, Memukul Bola dan Mendarat


o       Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau smasher kidal). Langkahkan kaki satu langkah kedepan (pemain yang baik, dapat mengambil ancang² sebanyak 2 sampai 4 langkah), kedua lengan mulai bergerak kebelakang, berat badan berangsur² merendah untuk membantu tolakan.

o       Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya, hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agak kedepan sedikit untuk mengerem gerak kedepan dan sebagai persiapan meloncat kearah vertical. Ayunkan kedua lengan kebelakang atas sebatas kemampuan, kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110º, badan siap untuk meloncat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang didepan.
o       Meloncat
Mulailah meloncat dengan tumit & jari kaki menghentak lantai dan mengayunkan kedua lengan kedepan atas saat kedua kaki mendorong naik keatas. Telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna. Gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


o       Memukul Bola
Jarak bola didepan atas sejangkauan lengan pemukul, segera lecutkan lengan kebelakang kepala dan dengan cepat lecutkan kedepan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola. Pukul bola secepat dan setinggi mungkin, perkenaan bola dengan telapak tangan tepat diatas tengah bola bagian atas. Pergelangan tangan aktif menghentak kedepan dengan telapak tangan & jari menutup bola. Setelah perkenaan bola lengan pemukul membuat gerakan lanjutan kearah garis tengah badan dengan diikuti gerak tubuh membungkuk. Gerak lecutan lengan, telapak tangan, badan, tangan yang tidak memukul dan kaki harus harmonis dan eksplosif untuk menjaga keseimbangan saat berada diudara. Pukulan yang benar akan menghasilkan bola keras & cepat turun kelantai.

o       Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper. Lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari² kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong kedepan. Usahakan tempat mendarat kedua kaki hampir sama dengan tempat saat meloncat.

Jenis² Smash.

1.      Open
Pemukul melakukan gerak awalan setelah bola lepas dari tangan pengumpan, bola dipukul dipuncak loncatan dan jangkauan lengan yang tertinggi.

2.      Semi
Setelah bola lepas dipasing kearah pengumpan, pemukul harus mulai bergerak perlahan kedepan dengan langkah tetap menuju kearah pengumpan. Begitu pengumpan menyajikan bola dengan ketinggian 1m  ditepi atas net maka secepatnya pemukul meloncat keatas dan memukul bola. Disini kecepatan gerak harus lebih cepat dari pada smash dengan bola Open

3.      Quick
Begitu melihat bola pasing ke pengumpan, maka pemukul melakukan awalan secepat mungkin, dengan langkah yang panjang. Timing meloncat sebelum bola diumpan dengan jarak satu jangkauan lengan pemukul dengan bola yang akan diumpan. Pemukul melayang dengan tangan siap memukul, pengumpan menyajikan bola tepat didepan tangan pemukul. Lakukan pukulan dengan secepat²nya, gerakan pergelangan tangan yang cepat sangat baik hasilnya. Loncatan smasher vertikal, jagalah keseimbangan badan pada saat melayang.

4.      Straight
Smasher sebelum melakukan gerakan awalan, terlebih dahulu bergerak kearah luar lapangan mendekati tiang net, smasher melakukan awalan bergerak arah paralel  dengan jaring. Begitu bola sampai dibatas tepi jaring dengan ketinggian optimal bola, segeralah melompat dan langsung memukul secepatnya. Proses menjalankan teknik ini lebih cepat dibandingkan smash dengan bola semi.

5.      Drive
Smash ini biasanya digunakan oleh pemain untuk bola jauh dari net, saat meloncat smasher agak dekat dibawah bola, berbeda dengan saat meloncat pada smash normal. Bola yang akan di smash terletak diatas kanan bahu lengan pemukul. Gerak lecutan tangan dari depan atas badan diputarkan kearah yang berlawanan dengan arah jarum jam, telapak tangan membentuk cekungan seperti sendok. Cambukan keras, perkenaan bola dibagian belakang kearah bagian muka dengan telapak tangan, aktifkan gerakan pergelangan tangan . Gerakan cambukan harus dibantu oleh otot² perut, samping dan bahu. Akibat cambukan kurve jalan bola akan panjang dan putaran bola menjauhi net, bola bergerak dengan cepat dan tajam.

6.      Dummy
Pemain melakukan gerakan sama dengan pada waktu hendak melakukan smash, tetapi pada waktu kontak dengan bola, bola tidak dipukul melainkan disentuh saja dengan jari tangan. Lengan pemukul tetap bergerak dan dengan gerakan jari pemukul mengarahkan bola ketempat yang tidak terjaga ditempat lawan. Bola dapat dilambungkan pendek atau panjang tergantung pada situasi.

7.      Bola 3 meter
Smash ini adalah serangan yang dilakukan dari belakang garis serang, pemukul yang berfungsi sebagai pemain belakang pada saat tolakan tidak boleh menginjak atau melewati garis serang, tetapi pada saat mendarat boleh saja jatuh didalam garis serang.

8.      Kijang
Biasanya umpan bola back, pemukul melakukan langkah panjang dan naik dengan tolakan loncatan menggunakan satu kaki, pemukul tangan kanan menolak dengan kaki kiri.

9.      Double Step
Smash dengan menggunakan gerak tipu, disini pemukul melakukan dua kali gerakan untuk melakukan tolakan meloncat. Tolakan pertama hanya berupa tipuan untuk mengecoh block, baru pada tolakan kedua pemukul meloncat dan melakukan serangan.

10.  Step L
Smash ini hampir sama dengan smash normal, tetapi gerakan awalan berbeda. Pemukul melangkah kedepan, kemudian melakukan langkah kesamping sebelum tolakan, baru kemudian melompat naik untuk melakukan serangan.


f.        Block bermanfaat untuk pertahanan di net.
Untuk melakukan block yang baik, pemain harus dapat memperkirakan jatuhnya bola, atau dapat meramalkan kemana kira² lawan akan memukul bola.
Proses melakukan bendungan dapat dibagi menjadi : Awalan, Melompat, Kontak dengan Bola & Mendarat.




Pemain berdiri dengan kedua kaki sejajar dan kaki ditekuk sedikit, kedua tangan didepan dada, telapak kedua tangan menghadap net dan jari² dikembangkan lebar². Sebagai awalan lutut ditekuk lebih dalam, posisi badan sedikit condong kedepan kemudian diteruskan dengan tolakan keatas dengan kedua kaki secara eksplosif serta mengayunkan kedua lengan lurus keatas secara bersamaan dan jari membuka agar kedua tangan merupakan suatu bidang yang luas.
Pada saat melayang diudara dan ketika bola dipukul oleh lawan, segeralah tangan dihadapkan kearah datangnya bola dan berusaha menguasai bola itu. Pada saat perkenaan tangan dengan bola, pergelangan tangan digerakkan secara aktif agar tangan dapat menekan bola dari arah atas depan kebawah secara tepat. Jari² kedua tangan pada saat perkenaan ditegangkan agar tangan dan jari cukup kuat untuk menerima tekanan bola yang keras. Saat perkenaan yang baik adalah saat sebelum bola dipukul, tangan blocker sudah benar² dapat mengurung bola tersebut.
Setelah kontak dengan bola pemain mendarat kembali dengan tumpuan kedua kaki  dan lentur.

Teknik Dasar Permainan Bola Basket

Cara memegang bola basket adalah sikap tangan membentuk mangkok besar. Bola berada di antara kedua telapak tangan. Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, jari-jari terentang melekat pada bola. Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah tengah depan. Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan. Badan sedikit condong ke depan dan lutut rileks.

Dalam menangkap bola harus diperhatikan agar bola berada dalam penguasaan. Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang dan pergelangan tangan rileks. Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola dan ditarik ke belakang atau mengikuti arah datangnya bola. Menangkap bola (catching ball) terdiri dari dua macam cara yaitu menangkap bola di atas kepala dan menangkap boka di depan dada.


Mengoper atau melempar bola terdiri atas tiga cara yaitu melempar bola dari atas kepala (over head pass), melempar bola dari dari depan dada (chest pass) yang dilakukan dari dada ke dada dengan cepat dalam permainan, serta melempar bola memantul ke tanah atau lantai (bounce pass).


Menggiring bola (dribbling ball) adalah suatu usaha membawa bola ke depan. Caranya yaitu dengan memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan. Saat bola bergerak ke atas telapak tangan menempel pada bola dan mengikuti arah bola. Tekanlah bola saat mencapai titik tertinggi ke arah bawah dengan sedikit meluruskan siku tangan diikuti dengan kelenturan pergelangan tangan. Menggiring bola dalam permainan bola basket dapat dibagi menjadi dua cara, yaitu menggiring bola rendah dan menggiring bola tinggi. Menggiring bola rendah bertujuan untuk melindungi bola dari jangkauan lawan. Menggiring bola tinggi dilakukan untuk mengadakan serangan yang cepat ke daerah pertahanan lawan.


Pivot atau memoros adalah suatu usaha menyelamatkan bola dari jangkauan lawan dengan salah satu kaki sebagai porosnya, sedangkan kaki yang lain dapat berputar 360 derajat.


Shooting adalah usaha memasukkan bola ke dalam keranjang atau ring basket lawan untuk meraih poin. Dalam melakukan shooting ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan shooting dengan dua tangan serta shooting dengan satu tangan.


Lay-up adalah usaha memasukkan bola ke ring atau keranjang basket dengan dua langkah dan meloncat agar dapat meraih poin. Lay-up disebut juga dengan tembakan melayang.

Teknik Dasar Latihan Sepakbola


Untuk bermain bola  pemain dibekali dengan teknik dasar dan latihan bola yang baik.

1. Menendang ( kicking )
Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).
A. Menendang dengan kaki bagian dalam.
*
Badan menghadap sasaran di belakang bola.
*
Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
*
kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
*
setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).
B. Menendang dengan kaki bagian luar
*
Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
*
kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadapkedalamkaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
*
Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
*
Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajatmenghadap sasaran.
C. Menendang dengan punggung kaki
Pada umumnya menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting.
*
Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
*
Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadapkedepan / sasaran.
*
Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
*
Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepatpada tengah – tengah bola.
*
Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.
2. Menghentikan Bola ( Stopping )

Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.
Analisis gerakanya sebagai berikut :
*
Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
*
Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
*
Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki dijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
*
Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
*
Kaki penghenti mengikuti arah bola.Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.
3. Menggiring Bola
Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
*
Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
*
Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
*
Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan.
*
Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
*
Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
*
Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.
sumber: wahidsport.blogspot.com

Selasa, 17 Mei 2011

Cara Belajar Efektif

Suasana Hati,Cipakanlah suasana yang positif untuk belajar. Bisa dilakukan dengan menentukan waktu, lingkungan dan sikap belajar yang sesuai dengan pribadimu. Buat ruang belajar kamu senyaman mungkin sehingga kmu bisa belajar dengan tenang dan konsentrasi penuh.

Pemahaman                                                                                                                                              
Tandai informasi bahan pelajaran yang tidak kamu mengerti. Fokuskan perhatianmu pada bahan tersebut.
Bentuk kelompok belajar yang anggotanya teman-teman yang kamu kenal, dalam artian jangan salah memilih
teman.

Kilas Ulang
Setelah belajar satu bagian, berhentilah dan ulangi bahan dari bagian tersebut dengan kata-kata yang kamu buat sendri. Cobalah buat tulisan-ulisan singkat mengenai bagian itu dalam sebuah catatanmu.

Telaah dan Pelajari Kembali
Kalau ada beberapa bagian yang belum kamu mengerti juga, carilah bahan lain yang terkait dengan bagian itu. Bisa dari buku teks, artikel, internet, selebaran dan sumber-sumber lain yang bisa kamu percaya.  

Mengingat  
Setelah belajar beberapa waktu. Tutuplah buku pelajaran tersebut dan kamu memejamkan mta untuk  
menggambarkan yang kamu baca tadi.

Metode Menulis              
Kamu juga bisa belajar dengan cara menulis. Karena dengan menulis maka otak akan bisa lebih mengingat
daripada sekedar dibaca apalagi dihapal, yang akan membuat kamu tambah pusing.

Membuat Ringkasan

Ini termasuk metode yang sangat lazim. namun kamu seharsnya membuat ringkasan yang lain dari
biasanya. Ringkasan itu bisa saja hanya berupa bagan atau skema.

Minggu, 08 Mei 2011

Pencuri Mayat


 ( 10 April 2011)

SEBELUMNYA, tidak pernah ada kejadian aneh di kampung ini. Tidak pernah ada beberapa orang yang menjaga kuburan kampung malam-malam. Dan, para peronda itu akan bertambah banyak bila ada kuburan yang baru diuruk, bila bertambah lagi kuburan baru dan berkurang penduduk kampung. Tidak pernah obrolan di warung kopi dipenuhi kata-kata mayat, penduso, kafan, dan kosakata lainnya yang berbau mistis dan berhubungan dengan hal-hal tersebut. Tidak pernah pula gunjingan ibu-ibu di teras rumah sambil saling mencari kutu ditaburi ucapan-ucapan tentang bunga kamboja, hantu, keranda, dan segala tetek-bengek pekuburan.
Semua bermula dari beberapa bulan yang lampau, ketika seorang penyabit rumput dengan wajah pucat berlari tergopoh-gopoh sepanjang jalan kampung sambil berteriak-teriak, “Ada kuburan dibongkar. Ada kuburan dibongkar!” Masih sangat pagi waktu itu. Ibu-ibu baru saja bubar dari mengerubung melijo sambil membawa ikan asin dan sayuran yang hendak dimasak, bapak-bapak masih menyiapkan cangkul dan menyeruput kopi sebelum pergi ke sawah, anak-anak yang masih sekolah mandi beramai-ramai di kali, dan balita-balita serta para pemuda pengangguran masih lelap di balik selimut.
Penyabit itu memang senantiasa menjadi yang paling awal memulai hari di kampung. Setelah subuhan di surau, ia bergegas mencari rumput untuk dua ekor sapinya agar tepat ketika bapak-bapak yang lain berangkat ke sawah, ia sudah mendapat dua ikat besar rumput segar untuk sapi-sapinya itu.
Dan, ia bisa ikut memburuh di sawah Pak Haji Jupri bersama beberapa bapak yang lain. Namun, pagi itu ia urung mencari rumput. Seperti pula ia urung memburuh di sawah Pak Haji Jupri. Seperti pula penduduk kampung yang lain yang urung ke sawah atau mencari kayu bakar di hutan pinggir kampung.
Tak butuh waktu lama bagi seluruh penduduk kampung itu untuk berkumpul, meninggalkan kesibukannya masing-masing dan keluar ke jalanan kampung. “Ada apa?” tanya salah satu dari mereka yang baru saja keluar setelah mengangkat gorengan mujairnya. “Tak tahu. Aku hanya mendengar suara rebut-ribut dari jalan. Lalu keluar. Padahal, aku baru mengulek sambel dan membikin uyahan untuk menggoreng tempe,” jawab seorang ibu berdaster lusuh dan bermuka bopeng, tapi mengilat karena minyak. “Ada kuburan dibongkar,” saut seorang bapak yang sudah lebih dulu keluar rumah. “Kuburan siapa?” “Kuburan Pak Rohmad.” “Pak Rohmad yang baru kemarin lusa meninggal?” “Ya.” Dan, seperti ada yang memerintahkan, semua orang bergerak menuju pekuburan.
Maka pada hari itu, setiap orang membicarakan tentang Pak Rohmad dan kuburannya yang dibongkar. Pak Rohmad yang gemuk dan bercucu tujuh. Pak Rohmad yang beristri dua dan murah senyum. Pak Rohmad yang setiap pagi suka jalan-jalan keliling kampung dan terkena diabetes. Pak Rohmad yang suka meminjamkan uang. Dan, Pak Rohmad yang juga suka mengenakan bunga tinggi untuk uang-uang yang dipinjamkannya itu.
Berbicara pula mereka tentang karma dan hal-hal mistik lainnya. Pemilik warung yang pertama memulainya. Pemilik warung yang pernah berutang 100 ribu pada Pak Rohmad untuk membayar uang gedung anaknya yang baru mau masuk sekolah menengah pertama, dan mesti mengembalikan 150 ribu. Dengan sinis pemilik warung itu bilang, “Itu karma karena semasa hidup Pak Rohmad suka membungakan uang. Aku berani bertaruh bahwa yang membongkar kuburan Pak Rohmad, yang mencuri mayat Pak Rohmad, bukanlah manusia melainkan malaikat. Mayat itu pasti diumpankan pada macan gunung. Huh, bahkan bumi pun tak mau menerima mayat lintah darat seperti dia.”
“Jangan sembarangan sampeyan kalau ngomong,” saut Pak Toyib. “Bisa diamuk keluarganya sampeyan nanti,” lanjutnya. “Itu pasti ulah orang yang sedang hitam,” lanjut yang lain. “Tidak mungkin. Pak Rohmad meninggal Senin pon. Biasanya orang yang itu butuh mayat yang matinya Selasa kliwon atau Jumat legi,” bantah yang lain. Pembicaraan-pembicaraan tentang Pak Rohmad dan pencuri mayatnya terus berlanjut sampai dua minggu setelah kejadian itu. Terus berlanjut. Terus berkembang dengan banyak tambahan di sana-sini.
Sampai kemudian ada pencurian mayat lagi. Bayinya Parto dan Sumi yang baru berumur delapan bulan di kandungan. Bayi yang terburu ingin melihat dunia dan terburu pula jenuh dengan dunia. Hanya setengah jam bayi itu bernapas. Bernapas dengan tersengal-sengal. Dan, setelah kepayahan tersengal-sengal selama setengah jam, bidan desa yang membantu persalinan Sumi bilang kalau bayi itu telah meninggal. “Prematur dan tak cukup peralatan untuk membantunya tetap bertahan hidup,” kata bidan tentang sebab kematian bayi itu yang disambut tangis Sumi dan Parto.
Parto dan Sumi lama sekali saling berangkulan dan menangis. Sudah hampir lima tahun mereka menikah dan belum juga dikaruniai anak. Kini, ketika anak yang mereka idam-idamkan itu lahir, maut keburu menjemputnya. Mereka merasa begitu sedih. Perasaan sedih itu kian menjadi-jadi ketika keesokan harinya, beberapa orang yang berangkat ke sawah melewati pekuburan desa, mendapati kuburan bayi itu telah rusak dan mayat di dalamnya raib. Persis seperti kejadian kuburan Pak Rohmad beberapa waktu sebelumnya.
Sungguh, tidak ada satu pun penduduk kampung yang mengira bila pencurian mayat Pak Rohmad bakal terulang lagi pada mayat bayi Sumi dan Parto. Pembicaraan tentang hilangnya mayat bayi itu mulai menggeser porsi obrolan tentang pencurian mayat Pak Rohmad.
“Apa kubilang, pencuri mayat Pak Rohmad itu bukan malaikat, bukan karena malaikat kesal dengan kelakuan Pak Rohmad yang suka membungakan uang. Bukan pula karena karma. Pencurinya pasti orang yang tengah ngelmu. Dan, ilmu itu pasti ilmu yang tinggi tingkatannya. Karena itulah pencuri itu juga membongkar kuburan bayi Sumi. Sebab, satu mayat tak cukup untuk ritualnya,” ucap seseorang di warung kopi. Pemilik warung yang merasa tersindir dengan ucapan itu cuma melengos sambil mengangsurkan gelas berisi kopi kepada Pak Haji Jupri yang baru datang.
“Tapi, mayat-mayat yang diambil itu kan tidak meninggal pada hari Selasa kliwon atau Jumat legi, jadi tidak bisa buat syarat orang yang tengah ngelmu,” saut seorang yang lain sembari memasukkan potongan pisang goreng ke mulutnya yang berbibir tebal. “Emang sampeyan sudah pernah ngelmu? Bisa saja kan beda ilmu beda syarat, beda guru beda syariat. Sampean tidak pernah dengar pepatah lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalang ya? Makanya, kalau sekolah dulu itu jangan suka membolos.”
Orang yang dituduh suka membolos waktu sekolah itu cuma tersenyum-senyum manyun sambil mengangguk-angguk, “Bagaimana kalau menurut Pak Haji Jupri?” tanya orang yang memulai pembicaraan tadi. “Ah, kalau saya ikut sajalah. Saya tidak paham masalah-masalah seperti itu,” jawab Pak Haji Jupri sembari menuang kopi banyak-banyak ke lepek.
Semenjak itulah penduduk kampung menjadi lihai berprasangka. Mereka saling mencurigai. Bila ada tetangga yang membeli televisi, mereka menggunjing, “Jangan-jangan dia yang mencuri mayat-mayat itu untuk pesugihan.” Begitu pula, bila ada tetangga yang biasanya berjamaah di surau, tiba-tiba tak ikut berjamaah, “Jangan-jangan dia. Sikapnya berubah aneh.” Mereka juga mencurigai setiap orang asing yang datang ke kampung itu. Penjual baju keliling, tukang bakso dari kampung sebelah, bahkan juga orang gila yang kesasar masuk kampung itu setelah tercakup operasi satpol pp di kota dan dilepas di hutan yang berada di tepi kampung itu.
Maka setiap orang memandang dengan sinis. Mereka masih sering membicarakan masalah hilangnya mayat-mayat itu di warung kopi atau sambil berbelanja. Mereka berbicara dengan keakraban yang sama dengan sebelum ada kejadian itu. Yang berbeda adalah jika sebelumnya keakraban itu terjadi secara alami, kini keakraban itu adalah keakraban yang dibuat-buat. Pandangan mata mereka juga berbeda, pandangan penuh kewaspadaan dan bau curiga.
Kewaspadaan itu kian menjadi-jadi sewaktu kepala kampung menggilir penduduk kampung untuk ronda di kuburan. Lebih-lebih sewaktu sebulan kemudian Pak Thoyib meninggal karena terjatuh dari atap sewaktu memperbaiki gentengnya yang bocor. Kepalanya yang pertama kali menyentuh tanah. Di tubuhnya hanya ada sedikit lecet dan memar. Namun dari telinga, hidung, mulut, dan kedua sudut matanya merembes darah segar. Pak Thoyib sempat dilarikan ke puskesmas kecamatan, namun tidak sempat tertolong. “Gegar otak parah,” kata perawat.
Dari sejak maghrib, beberapa penduduk yang kebagian giliran jaga telah berada di pekuburan. Beberapa saat kemudian jumlah peronda itu bertambah dengan kedatangan keluarga Pak Thoyib yang ingin ikut menjaga. Namun, tak ada hal aneh yang terjadi sampai shubuh. Begitu terus sampai tujuh hari setelah kematian Pak Thoyib.
Seusai tahlil hari ke-7 di rumah Pak Thoyib yang diimami Pak Hadi, si penjaga surau, kepala kampung mengatakan bahwa kampung ini telah aman dari gangguan pencuri mayat. Terbukti tidak ada hal mencurigakan setelah kematian Pak Thoyib. Jadi, penduduk tidak perlu lagi melakukan ronda di kuburan. Kepala kampung juga bilang akan bertanggung jawab penuh bila ada lagi mayat yang hilang.
Malam itu tak ada yang ronda di kuburan. Seperti yang diperintahkan kepala kampung. Suasana di pekuburan itu kembali ke fitrahnya, suram dan seram. Namun, tak ada yang tahu bila malam itu kepala kampung, Pak Haji Jupri dan dua orang hansip kepercayaan kepala kampung mendekam di balik semak seusai tahlil di rumah Pak Thoyib. Tidak ada penduduk lain yang tahu. Begitu pula, seseorang yang dalam gelap mengendap-endap menuju gundukan makam Pak Thoyib. Sekitar jam satu dini hari waktu itu. Seseorang itu tak tahu tindak-tanduknya tengah diawasi empat pasang mata dari balik semak. “Tunggu sampai dia beraksi. Baru kita sergap,” bisik kepala kampung. “Rencana kita menjebak pencuri itu berhasil,” bisik Pak Haji Jupri.
Dan, keempat orang itu segera bergerak cepat menyergap seseorang yang mengendap itu, seseorang yang kemudian mengeruk makam Pak Thoyib. Seseorang yang dapat dengan mudah mereka tangkap karena sama sekali tak melawan atau berusaha kabur begitu tahu aksinya terpergoki. Seseorang yang membuat keempat orang penangkapnya terkejut dan segera berseru bersamaan, “Pak Hadi!”
“Bagaimana bisa?” tanya Pak Haji Jupri setengah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Ia begitu akrab dengan Pak Hadi, penjaga surau yang hidup sebatang kara dan menggantungkan hidupnya dari sedekah jamaah surau yang dirawatnya. Pak Haji Juprilah yang paling kerap memberi uang atau makanan pada Pak Hadi, paling tidak seminggu sekali, setiap hari Jumat. “Saya lapar. Saya memakan daging mayat-mayat itu,” jawab Pak Hadi dengan terbata-bata. Keempat orang itu saling berpandangan. Pekuburan kembali sepi. Kembali suram. Kembali seram.